ARUNIKA: Bunga Rampai Ilmu Komunikasi https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika <p style="text-align: justify;">ARUNIKA : Bunga Rampai Ilmu Komunikasi adalah bunga rampai yang berisikan artikel ilmiah populer.</p> <p style="text-align: justify;">ARUNIKA diterbitkan Universitas Bakrie Press yang secara teknis dikelola oleh Program Studi (S1) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Bakrie. ARUNIKA merupakan karya kolaborasi antara Dosen dan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Bakrie.</p> UB Press Universitas Bakrie en-US ARUNIKA: Bunga Rampai Ilmu Komunikasi Sampul Perilaku Komunikasi Gen Z Seri 1 https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/377 <p>Sampul Perilaku Komunikasi Gen Z Seri 1</p> Tim Editor Copyright (c) 2024-08-20 2024-08-20 Halaman Pengantar Perilaku Komunikasi Gen Z Seri 2 https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/379 <p>Halaman Pengantar Perilaku Komunikasi Gen Z Seri 2</p> Tim Editor Copyright (c) 2024-08-20 2024-08-20 i iii Daftar Isi Perilaku Komunikasi Gen Z Seri 2 https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/378 <p>Daftar Isi Perilaku Komunikasi Gen Z Seri 2</p> Tim Editor Copyright (c) 2024 ARUNIKA: Bunga Rampai Ilmu Komunikasi 2024-08-20 2024-08-20 iv v Membungkus Narasi Cinta dan Romantisme “si Kaya dan si Miskin” untuk Gen Z melalui Film Drama Korea Queen of Tears https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/323 <p style="text-align: justify;">Dampak film terhadap perilaku dan kondisi sosial sangat beragam dan signifikan. Bukan hanya digunakan sebagai media hiburan, film bisa mengandung pesan-pesan kehidupan dan status sosial yang ada di dalam masyarakat. Salah satunya drama Korea berjudul “Queen of Tears” yang berhasil mencetak rekor sebagai drama dengan rating tertinggi. Artikel ini mencoba membahas bagaimana drama Korea Queen of Tears menyajikan narasi cinta dan romantisme yang menarik bagi kalangan generasi Z melalui genre romantic comedy yang sarat akan isu percintaan beda kasta; si miskin dan si kaya. Temuan menunjukkan bahwa film Queen of Tears dirasakan berhasil dalam membungkus narasi cinta dan romantisme beda kasta antara si Kaya dan si Miskin melalui visual-visual yang menarik untuk kalangan Gen Z, seperti perbedaan latar tempat tinggal, proses menyakiti satu sama lain, hingga berubah untuk berusaha mempererat hubungan dan bekerja sama.</p> Adelia Putri Maharani Puja Lauda Banurea Dessy Kania Copyright (c) 2024-08-14 2024-08-14 1 10 10.36782/arunika.v1i01.323 Membedah Emosi Generasi Muda dalam Fase Quarter Life Crisis (Analisis Semotika Lagu "Takut" oleh Idgitaf) https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/367 <p style="text-align: justify;">Quarter-life crisis adalah topik yang banyak dibicarakan karena mempengaruhi ketakutan dan kekhawatiran orang-orang yang berusia antara 18 dan 29 tahun. Salah satu lagu yang bertemakan quarter-life crisis adalah lagu “Takut” karya Idgitaf. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap ekspresi quarter-life krisis dalam lirik lagu “Takut” karya Idgitav. Temuan dari tulisan ini adalah lagu “Takut” merepresentasikan quarter-life crisis yang digambarkan dengan tahapan dan faktor penyebab terjadinya. Selain itu lagu “Takut” menyarankan agar individu mengetahui cara menghadapi hal-hal yang menyebabkan rasa tidak aman, seperti eksplorasi identitas, perubahan gaya hidup, dan tekanan lingkungan, serta kecemasan akan berkurang seiring bertambahnya usia.</p> Nadina Ramadhany Fitri Argarini Copyright (c) 2024-08-15 2024-08-15 11 16 10.36782/arunika.v2i02.367 Heylocal dan Kepercayaan Konsumen: Transformasi Brand Reputation di Dunia Digital (Analisis pada Akun Instagram @heylocal.id) https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/368 <p style="text-align: justify;">Reputasi merek merupakan aspek penting yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Brand fashion @heylocal.id merupakan brand yang memiliki reputasi tinggi di kalangan konsumen. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi merek terhadap keputusan pembelian pengikut akun Instagram @heylocal.id di kalangan anggota komunitas Hijab Bekasi. Berdasarkan hasil analisis dan persamaan regresi sederhana, terdapat pengaruh positif antara reputasi merek terhadap keputusan pembelian. Dalam konteks ini, semakin tinggi reputasi merek, semakin tinggi keputusan pembeliannya. Selain itu, sekitar 43,9% variasi keputusan pembelian dapat dikaitkan dengan variasi reputasi merek.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> Nadiyah Hafishah Prima Mulyasari Agustini Copyright (c) 2024-08-16 2024-08-16 17 22 10.36782/arunika.v2i02.368 Menilai Maskulinitas dalam Dunia E-Sports: Persepsi Pemain Pria terhadap Karakter Wanita pada Gim Valorant https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/369 <p style="text-align: justify;">Di zaman modern, industri game semakin aktif dalam pengembangan produk, menggunakan berbagai teknik pemasaran untuk mendorong orang bermain. Salah satunya game Valorant, game bergenre FPS/fighting merupakan game yang pemainnya lebih banyak laki-laki dibandingkan pemain perempuan. Namun kebanyakan laki-laki lebih memilih menggunakan karakter/agen perempuan dibandingkan karakter/agen laki-laki di game Valorant sendiri. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana persepsi pemain pria terhadap penggunaan karakter wanita dalam game Valorant dalam kaitannya dengan pengertian maskulinitas. Temuan menunjukkan bahwa pemain laki-laki menggunakan karakter/agen perempuan berdasarkan kemampuannya, dan hal ini tidak melemahkan citra maskulinitas pemain laki-laki.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> Guruh Hario Pinandhito Adrian Arditiar Dessy Kania Dion Wardyono Anastasya Andriarti Copyright (c) 2024-08-16 2024-08-16 23 28 10.36782/arunika.v2i02.369 Strategi Personal Branding Hijab Entertainer di Era Digital (Studi Kasus pada Akun Instagram @dindarahmawatis) https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/372 <p style="text-align: justify;">Instagram seringkali dijadikan wadah untuk membangun branding pemiliknya. Seseorang dapat membagikan aktivitas, pengalaman, profesi, dan prestasinya di akun Instagramnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana membangun personal branding sebagai model hijab melalui media sosial Instagram @dindarahmawatis. Sebagai Generasi Z, Dinda membangun personal brand di akun Instagramnya untuk memberikan contoh bahwa berhijab bukanlah alasan bagi perempuan untuk tidak berkarya di dunia modeling dan entertainment. Untuk itu, pola komunikasi dan interaksi Dinda dengan pengikutnya bersifat ramah, natural, netral, dan realistis. Kesan positif Dinda pun turut memotivasi orang untuk mengikutinya di Instagram.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> Destya Nabila Eli Jamilah Mihardja Copyright (c) 2024-08-19 2024-08-19 29 34 10.36782/arunika.v2i02.372 Implementasi Strategi Digital Marketing Pada Perilaku Gen Z Sebagai Konsumen (Studi Pada Konsumen Interaksi Space Coffee Shop Depok) https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/373 <p style="text-align: justify;">Tulisan ini berfokus pada penggunaan pemasaran digital sebagai strategi komunikasi pemasaran, perilaku konsumen Gen Z terhadap Coffee Shop Interaksi Space, dampaknya terhadap perilaku konsumen Gen Z, dan hubungan antara perilaku konsumen dan gaya hidup. Status sosial ekonomi dan kelompok referensi Gen Z menjadikan Interaction Space Coffee Shop sebagai strategi komunikasi pemasaran yang efektif, khususnya pemasaran digital yang melayani perencanaan kampanye perilaku konsumen Gen Z dan pengembangan konten sesuai preferensi konsumen. Pemanfaatan media sosial khususnya Instagram sebagai alat pemasaran yang unik terbukti berhasil meningkatkan penjualan terutama di kalangan Gen Z yang memanfaatkan platform ini.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> Aryanti Dewi Kusumawanti Rizky Hafiz Chaniago Copyright (c) 2024-08-19 2024-08-19 35 41 10.36782/arunika.v2i02.373 Analisis Perilaku Konsumtif Penggemar K-Pop Dalam Sudut Pandang Generasi Z Pada Pembelian Tiket Konser Online Idol K-Pop https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/374 <p style="text-align: justify;">Indonesia merupakan salah satu negara dengan penggemar K-Pop terbanyak. Alhasil, para penggemar K-pop pun aktif membeli tiket konser idolanya, meski hanya menonton konser live secara online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana masyarakat, khususnya Generasi Z, berperilaku ketika membeli tiket konser online idola K-pop Victon dari perspektif perilaku konsumen. Hasil diskusi dan pemaparan diketahui bahwa para penggemar Gen Z dari idola K-pop Victon memiliki sifat hedonistik dan impulsif dalam memutuskan pembelian tiket karena mereka adalah penggemar dari idola saya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian tiket Gen Z: persepsi, sikap dan keyakinan, pembelajaran dan ingatan, pengaruh diri sendiri, kelompok dan situasional, peran gender, dan subkultur. Di sisi lain, kelas sosial dan gaya hidup tidak mempengaruhi pembelian mereka, karena informan membeli tiket berdasarkan kesukaan dan kecintaan mereka terhadap idola K-pop Victon.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> Kartika Indriati Hapsari Dianingtyas Murtanti Putri Suharyanti Ajenk Ningga Citra Copyright (c) 2024-08-19 2024-08-19 42 47 10.36782/arunika.v2i02.374 Manajemen Self-Efficacy Public Speaking Di Kalangan Generasi Z Sebagai Moderator Webinar Kampanye Sosial JanganRagu https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/375 <p style="text-align: justify;">Menjadi seorang <em>public speaker</em> yang efektif melibatkan kemampuan membuat audiens merasa nyaman sehingga bertahan hingga akhir acara. Peran moderator dalam seminar sangat krusial, terutama dalam mengelola interaksi dengan peserta. Namun, tidak semua moderator berhasil melaksanakan peran ini dengan baik. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi <em>self-efficacy</em> moderator dalam webinar RuangBicara, dengan fokus pada peningkatan keterampilan persuasive public speaking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>self-efficacy</em> moderator dipengaruhi oleh <em>mastery experience, social modeling</em>, serta kondisi fisik dan emosional. Faktor <em>social persuasion</em> memiliki dampak lebih rendah dibanding faktor lainnya dalam membentuk <em>self-efficacy</em> moderator</p> Indira Aurelia R. Ananda Fortunisa Dianingtyas Murtanti Putri Copyright (c) 2024-08-19 2024-08-19 48 58 10.36782/arunika.v2i02.375 Pola Komunikasi Antar Budaya Generasi Z Dalam Menjaga Toleransi Beragama (Studi Kasus War Takjil Ramadhan 2024 di TikTok) https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/arunika/article/view/376 <p>Media sosial kini telah menjadi salah satu ‘jalan ninja’ bagi Generasi Z. Generasi Z untuk mengekspresikan diri, menyuarakan opini, menampilkan kreativitas, berbagi informasi, dan berinteraksi antara satu dengan yang lain. Generasi Z menggunakan media online, khususnya TikTok, sebagai alat untuk memelihara toleransi antar agama selama fenomena '<em>War</em> Takjil Ramadhan 2024'. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pola komunikasi antar budaya Generasi Z dalam menjaga toleransi beragama selama bulan Ramadhan melalui platform TikTok. Analisis menunjukkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila berperan sebagai pedoman dalam perilaku toleransi Generasi Z. Selain itu proses internalisasi dan eksternalisasi di media sosial membuka pemahaman Gen Z akan pentingnya toleransi.</p> Zefanya Ayu Valencia Annisa Fitriana Lestari Copyright (c) 2024-08-20 2024-08-20 59 72 10.36782/arunika.v2i02.376